Rabu, 23 Januari 2008

1000 burung kertas


10 tahun yang lalu Reno dan Rani baru berpacaran, Reno melipat 1000 burung kertas untuk Rani, menggantungkannya di dalam kamar Rani. Reno mengatakan, 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.

Waktu itu, Rani dan Reno setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua.

Tetapi pada suatu saat, Rani mulai menjauhi Reno. Rani memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali-kali ..

Sewaktu Rani memutuskan cintanya ke Reno, Rani berkata, "Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi wanita adalah kehidupan kedua kalinya!! Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah.!!"

Setelah Rani pergi ke Perancis, Reno bekerja keras, dia pernah menjual koran, menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia kerjakan dengan sangat baik dan tekun.

Sudah lewat 8 tahun... Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya , akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Rani, dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari, waktu itu hujan dan sudah genap 10 tahun mereka berpisah, dari mobilnya Reno melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua Rani.

Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Villa dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos. Reno mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tersebut.

Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org tua itu memakai payung,tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.

Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Reno tercengang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia melihat di atas papan nisan Rani tersenyum sangat manis terhadapnya.

Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung-burung kertas yang dibuatkan Reno, dalam hujan burung-burung kertas itu terlihat begitu hidup.

Orang tua Rani memberitahu Reno bahwa Rani tidak pergi ke paris, ia terserang kanker, ia telah pergi ke surga. Rani ingin Reno menjadi orang yang sukses, mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadapnya dulu. Rani mengatakan bahwa dia sangat mengerti Reno, dia percaya kalau Reno pasti akan berhasil.

Rani mengatakan, kalau pada suatu hari Reno akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas untuknya lagi. Reno langsung berlutut, berlutut di depan makam Rani, menangis dengan begitu sedihnya.

Hujan pada hari Ching Ming itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Reno. Reno teringat senyum manis Rani yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah.

Sewaktu Orang tua ini keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Reno sudah membukakan pintu mobil untuk mereka. Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

Hatiku tidak pernah menyesal,
Semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
Beterbangan di dalam angin
Menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit,
Melewati sungai perak,
Apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
Hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap, hilang dan tak kan kembali,
Menambah kerinduan di hatiku.
Bagaimanapun dicari,
Jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.

Tidak ada komentar: